Kurang lebih 3200 pembaca Rss Feed sudah bergabung, Sudahkah anda?

DASAR RODA GIGI TRANSMISI (Basic Transmission Gear)

1. Transmisi daya ( Power transmission)

Transmisi daya adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya (motor diesel,bensin,turbin gas, motor listrik dll) ke mesin yang membutuhkan daya ( mesin bubut, pumpa, kompresor, mesin produksi dll).

Ada dua klasifikasi pada transmisi daya :

1. Transmisi daya dengan gesekan ( transmission of friction) :a. Direct transmission: roda gesek dll.

b.Indirect transmission : belt (ban mesin)

2. Transmisi dengan gerigi ( transmission of mesh) :

a. Direct transmission : gear

b. Indirect transmission : rantai, timing belt dll.

2.Jenis : Profil gigi pada roda gigi :

1. Profil gigi sikloida ( Cycloide): struktur gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola sikloida .

Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik , dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan, juga keausannya dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya pembuatanya lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal .

2. Profil gigi evolvente : struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti pola evolvente.

Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih murah , baik ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi.

3. Profil gigi khusus : misalnya; bentuk busur lingkaran dan miring digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus ( tidak dibicarakan)

The Structure of the teeths

3. Bentuk Gigi :

1. Gigi lurus ( spur gear)

bentuk gigi ini lurus dan paralel dengan sumbu roda gigi

2. Gigi miring ( helical gear)

bentuk gigi ini menyilang miring terhadah sumbu roda gigi

3. Gigi panah ( double helical / herring bone gear)

bentuk gigi berupa panah atau miring degan kemiringan

berlawanan

4. Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear )

bentuk gigi melengkung mengikuti pola tertentu

( lingkaran/ellips)

4. Kerjasama roda gigi :

1. Sumbu rodagigi sejajar/paralel:

Dapat berupa kerjasama rodagigi lurus, miring atau spherical

2.Sumbu rodagigi tegak lurus berpotongan :

Dapat berupa roda gigi trapesium/payung/ bevel dengan profil lurus(radial), miring(helical) atau melengkung(spherical)

3. Sumbu rodagigi menyilang tegak lurus :

Dapat berupa rodagigi cacing(worm), globoida, cavex, hypoid, spiroid atau roda gigi miring atau melengkung.

4. Sumbu rodagigi menyilang :

Dapat berupa rodagigi skrup(screw/helical) atau spherical.

5. Sumbu roda gigi berpotongan tidak tegak lurus :

Dapat berupa roda gigi payung/trapesium atau helical dll.

Syarat dua roda gigi bekerja-sama:

Beberapa hal yang cukup penting pada kerjasama roda gigi , apabila dua roda gigi atau lebih bekerja sama maka :

1. Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll)

2. Modul gigi harus sama ( modul gigi adalah salah satu dimensi khusus roda gigi)

3. Sudut tekanan harus sama ( sudut perpin dahan daya antar gigi)

Modul gigi adalah besaran/dimensi roda gigi, yang dapat menyatakan besar dan kecilnya gigi .Bilangan modul biasanya bilangan utuh, kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang ditulis tak berdimensi, walaupun dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm )

Sudut tekanan adalah sudut yang dibentuk antara garis singgung dua roda gigi dan garis perpindahan gaya antar dua gigi yang bekerja sama.

Modul & Pressure Angle

Perbedaan modul menyebabkan bentuk sama tetapi ukurannya diperkecil, sedang perbedaan sudut tekanan menyebabkan tinggi gigi sama tetapi dapat lebih ramping.

Modul gigi (M) : M = t / (pi)

T = jarak bagi gigi (pitch)

M = ditulis tanpa satuan ( diartikan dalam: mm)

Diameter roda gigi : (ada empat macam diameter gigi)

1. diameter lingkaran jarak bagi (pitch = d )

2. diameter lingkaran dasar (base)

3. diameter lingkaran kepala (adendum/max)

4. diameter lingkaran kaki (didendum/min)

diamater lingkaran jarak(bagi) : d = M . z ------ (mm)

z = jumlah gigi

sehingga : d = ( t . z )/ p ----- (mm)

Sudut tekanan (a ) sudut yang dibentuk dari garis horisontal dengan garis normal dipersinggungan antar gigi. Sudut tekanan sudah di standarkan yaitu : a = 20 0 .

Akibat adanya sudut tekanan ini, maka gaya yang dipindahkan dari roda gigi penggerak (pinion) ke roda gigi yang digerakkan (wheel), akan diuraikan menjadi dua gaya yang saling tegak lurus (vektor gaya), gaya yang sejajar dengan garis singgung disebut : gaya tangensial, sedang gaya yang tegak lurus garis singgung ( menuju titik pusat roda gigi) disebut gaya radial.


Gaya tangensial: merupakan gaya yang dipindahkan dari roda gigi satu ke roda gigi yang lain.

Gaya radial: merupakan gaya yang menyebabkan kedua roda gigi saling mendorong ( dapat merugi kan).

Dalam era globalisasi sudut tekanan distandarkan : a = 20 0

0 komentar: